Monday, June 26, 2006

Life is what happens to you while you're busy making other plans....
(by John Lennon)

Thursday, June 15, 2006

24 Juli 2004, Heru Arify bilang lewat e-mail:

I'm fine.......tau artinya 'fine'? 'fine' itu tertekan, tak nyaman, neurotik dan emosional..katanya Charlie Crooker di Italian Job.

then, i am not fine tonight...
16 April 2004, from a friend ”without face” who I knew from cyberspace

If, My Love

If my words were a trickling stream,
I’d send you a raging river.

If my thoughts were shooting stars,
I’d send you meteor showers.

If glances were flickers of light,
I’d send you lightning bolts.

If my smiles were waves,
I’d send you the sea

If hugs were warm summer nights,
I’d send you the month of July

If my touches were warm wind,
I’d send you a year without winter.

If embraces were anchors
I’d send you a giant redwood,

If my lips were lollypops
I’d send you the candy store

If kisses were raindrops,
I'd send you a downpour.

If my body was a blanket,
I’d send you a mink.

If my love was as pure as a white swan,
I’d send you crystal clear pond.

But ‘ifs’ are a bit iffy
Thoughts gone in a jiffy
Leaving me a wolf, with one red eye,
Sending you a howling, crazy cry.
--------------------------------------------

Wood Walking

Long ago
I tried to ruffle your leaves
Rattle your truck
Make you smell coffee
And pee in a cup.
Tried to get you out of bed
Sit you on top of the table
Eat prunes and bread
Joining the living, not the dead.

But you carry on your sleepy slumber
Like walking lumber
To a saw blade’s path
That will cut you in half.

Are you in a forest fog?
Are you on poppy seed?
Did you hypnotize your eyes?
So you don’t see demise

You don’t see
The rotting wood
Where leaches crawl
And peckers maul.

Walking to a saw blade
Talking to the clouds
Looking at black shade
Hearing nothing at all.

The end is near
Cry, loud as you can.
Give the wind the finger
Let your scent linger.

Death is coming,
Make your motions
Show your left tit
It won’t matter a bit.
Puncak Ilmu
Puncak ilmu orang hidup adalah mengenai maut. Yang paling masuk akal bagi segala perjalanan ilmu manusia adalah kesadaran bahwa sewaktu-waktu akan mati. Pengetahuan yang paling substansial dan primer adalah bahwa sekarang juga setiap manusia harus siap untuk berakhir hidupnya. Bahwa jisim (badan) manusia tidak hidup abadi

dari Syaiful Kamal, seorang teman yang usianya jauh lebih muda...tapi sok tua dan sering kasih nasihat :)
11 Nov 2003

Wednesday, June 14, 2006

(Aan..waktu itu kayaknya dia nyindir aku..)

Peristiwa atau masalah seberat apapun tidaklah terlalu
penting, yang penting adalah bagaimana respons kita
terhadap masalah itu.

Lukisan yang Rusak

Suatu hari ada seorang pelukis terkenal sedang
menyelesaikan lukisannya. Lukisan ini adalah lukisan
yang sangat bagus dan akan diperlihatkan pada
saat pernikahan Putri Diana.

Sang pelukis sangat senang ketika menyelesaikan
lukisannya dan memandangi lukisannya yang berukuran
2x8m dan sambil memandanginya pelukis tersebut
tanpa disadari telah berjalan mundur. Dan ketika
berjalan mundur pelukis tersebut tidak melihat ke
belakang. Dia terus berjalan mundur hingga di
belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut yang
tinggi sekali dan tinggal satu langkah lagi dia akan
mengakhiri hidupnya.

Salah seorang melihat pelukis tersebut dan hendak
berteriak untuk memperingatkan pelukis tersebut tapi
tidak jadi karena dia berpikir mungkin ketika
mendengar teriakannya, pelukis itu akan kaget dan
malah jatuh ke belakang. Kemudian orang tersebut
mengambil kuas dan cat yang ada di depan
lukisan tersebut lalu mencoret-coret lukisan tersebut
sampai rusak.

Pelukis tersebut sangatlah marah dan maju hendak
memukul orang tersebut. Tetapi beberapa orang yang ada
di situ menghadang dan memperlihatkan posisi pelukis
tadi yang nyaris jatuh.

Kadang-kadang kita telah melukiskan masa depan kita
dengan sangat bagus dan memimpikan suatu hari yang
indah bersama dengan pasangan yang kita idamkan,
atau keluarga, karir, dll. Tetapi lukisan itu
kelihatannya dirusak oleh Tuhan, karena Dia yang Maha
Tahu melihat bahaya yang ada pada kita kalau kita
melangkah.

Kadang-kadang kita marah dan jengkel terhadap Tuhan
atau juga terhadap pemimpin kita, teman, kekasih,
suami, dll. Tapi perlu kita ketahui Tuhan
selalu menyediakan yang terbaik untuk kita.
CINTA MEMANG MENYAKITKAN (again, from Arifarum)

Mereka telah saling mengenal sejak bersekolah dan sejak menjadi sahabat baik. Mereka berbagi semua dan apapun juga dan menghabiskan banyak waktu bersama dalam dan setelah sekolah. Tetapi hubungan mereka tidak berkembang namun hanyalah sebatas teman. Diane menyimpan rahasia, kekagumannya dan cintanya kepada Jack. Dia memiliki alasan tersendiri untuk menyimpan hal itu sendiri.

TAKUT! Takut akan penolakan, takut jika Jack tidak merasakan hal yang sama, takut kalau Jack tidak menerimanya sebagai temannya lagi, takut kehilangan seseorang yang dia merasa nyaman bersamanya. Setidaknya jika dia tetap menjaga perasaannya, dia mungkin masih bisa bersama Jack dan dengan harapan, bahwa Jack lah yang akan mengatakan bagaimana perasaannya kepada Diane.

Waktu terus berjalan dan sekolah telah bubar. Jack dan Diane pergi ke arah yang berlainan. Jack melanjutkan studinya ke keluar negeri, sedangkan Diane mendapatkan pekerjaan. Mereka tetap saling berhubungan, dengan surat, saling mengirimkan foto masing-masing dan saling mengirimkan hadiah. Diane merindukan Jack akan kembali. Dia telah memutuskan bahwa dia memiliki kekuatan untuk mengatakan kepada Jack bagaimana perasaan cintanya, jika Jack kembali.

Dan tiba-tiba, suratdari Jack terhenti. Diane menulis kepadanya,tetapi tidak ada jawaban. Dimana dia? Apa yang terjadi? Banyak pertanyaan yang ada di kepalanya.Dua tahun berlalu dan Diane tetap berharap bahwa Jack akan kembali atau setidaknya mengiriminya surat.Dan doanya terkabul.

Dia menerima surat dari Jack, mengatakan...! " Diane, aku punya kejutan untukmu...temui aku di bandara pukul 7 malam. Aku tidak kuat menunggu untuk menemuimu lagi. Cinta dan cium Jack"

Diane berbunga-bunga. Cinta dan cium, berarti banyak bagi seorang wanita yang belum merasakan cinta sebelumnya. Dia begitu gembira atas kata-kata itu.

Ketika harinya telah tiba, Diane menunggu dengan cemas. Dia memakai pakaian terbaiknya dan berusaha terlihat secantik mungkin. Dia mencari Jack kesana kemari. Tetapi tidak dilihatnya Jack. Kemudian datang seorang wanita dengan pakaian ketat berwarna biru yang seksi.

Dia begitu perhatian melihat Diane, "Hai! Aku Jacelyn, temannya Jack. Kamu Diane?" tanyanya. Diane menganggukkan kepala. "Maaf, aku punya kabar buruk bagimu. Jack tidak akan datang.Dia tidak akan datang lagi," kata wanita itu, sambil meletakkan tangannya di pundaknya Diane.

Diane tidak dapat mempercayai hal yang dia dengar!!! Apa yang telah terjadi?? Diane bingung, dia amat sangat khawatir sekali dan wajahnya menjadi pucat. "Dimana Jack? Apa yang terjadi padanya??? Katakan padaku..." Diane memohon kepada si wanita.

Si wanita melihat dengan cermat ke Diane dan dia menepuk pundak Diane dan mengatakan, "ALAMAK DIANE... INI IKE JACK...APAKAH IKE TERLIHAT CANTIK SEKARANG? AIH....AIH......YEY NGGAK BISA NGENALIN IKE LAGI YAH??? IHHH...SEBEL DEH.....!!!" ... dan kemudian Diane langsung ingsan....
15 Februari 2003, From Arifarum Nantoro, my friend, rival and brother :)

Hebatnya Cinta

Pernahkah kamu merasakan bahwa kamu mencintai seseorang meski kamu tahu ia tak sendiri lagi, dan meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas, tapi kamu tetap mencintainya.
Pernahkah kamu merasakan bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai, meski kamu tahu ia takkan pernah peduli, ataupun ia peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi.
Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta, tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia, bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah.
Aku pernah, aku pernah tersenyum meski kuterluka karena kuyakin Tuhan tak menjadikannya untukku.
Aku pernah menangis kala bahagia karena kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja.
Aku pernah bersedih kala bersamanya karena kutakut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti.
Dan Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki,
dan Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku.
Aku tetap bisa mencintanya meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku, karena memang cinta ada dalam jiwa, dan bukan ada dalam raga.
Aku nggak inget.. siapa dia… mungkin teman chat-ku zaman jahiliyah dulu..

From: Wahyudi Guntur
Sent: 8/28/2002 8:14:34 AM


Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya." Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu." Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih. Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi." kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" "Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu." kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih. Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi deganku." kata pohon apel. "Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?" "Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah. Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu. Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. "Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu." Jawab anak lelaki itu. "Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat." Kata pohon apel. "Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu." jawab anak lelaki itu. "Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." Kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata. "Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu." "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya. Ini adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang tua kita. Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita. Sebarkan cerita ini untuk mencerahkan lebih banyak rekan. Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita. Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.
mas roy.. temen KKN yang selalu support.. terutama pas aku lagi bete bikin skripsi. where are u now?


From: roy anggun
Sent: 7/16/2002 7:17:49 PM


Apakah telapak tanganmu berkeringat, hatimu berdebar kencang dan suaramu tercekat di dadamu ? itu bukan cinta , itu SUKA.
Apakah kamu tidak dapat melepaskan pandangan atau tangan darinya? Itu bukan cinta, itu adalah NAFSU. Apakah kamu bangga, dan ingin sekali memperlihatkannya pada orang lain? Itu bukan cinta, itu adalah sebuah KESOMBONGAN.
Apakah kamu menginginkannya karena dia ada disana? Itu bukan cinta, itu adalah KESEPIAN.
Apakah kamu mencintainya karena itulah yang diinginkan setiap orang? Itu bukan cinta, itu LOYALITAS. Apakah kamu tetap tinggal untuk pengakuan cintanya, karena kamu tidak ingin melukainya? Itu bukan cinta, itu adalah BELASKASIHAN.
Apakah kamu disana karena dia menciummu atau memegang tanganmu? Itu bukan cinta, itu KURANG PERCAYA DIRI.
Apakah kamu menjadi miliknya karena pandangannya membuat hatimu melompat? Itu bukan cinta, itulah yang disebut TERGILA-GILA.
Apakah kamu memaafkan kesalahannya karena kamu memperdulikannya? Itu bukan cinta, itu disebut sebagai PERSAHABATAN.
Apakah kamu mengatakan padanya bahwa setiap hari hanya dia yang kau pikirkan? Itu bukan cinta, itu adalah DUSTA.
Apakah kamu rela memberikan seluruh hal-hal yang kau senangi untuk kepentingannya? Itu bukan cinta,itu adalah KEMURAHAN HATI.
Tetapi apakah kamu tetap bertahan karena campuran antara kesakitan dan sukacita; yang membutakan dan tak terpahami, menarikmu mendekat dan menahanmu? Jika demikian itulah CINTA.
Apakah kamu menerima kesalahannya karena itu adalah bagian dari dirinya dan siapa dirinya? Jika demikian itulah CINTA.
Apakah kamu tertarik pada orang lain tetapi tetap setia dengannya tanpa penyesalan? Jika demikian itulah yang disebut dengan CINTA.
Apakah kamu mau memberikan kepadanya hatimu, hidupmu, dan kematianmu? Jika demikian itulah CINTA. Apakah hatimu sakit dan hancur saat dia bersedih? Jika demikian itulah CINTA.
Apakah kamu menangis karena kesakitannya walaupun saat itu dia kuat? Jika demikian itulah CINTA.
Apakah matanya melihat hatimu yang sesungguhnya, dan menyentuh jiwamu begitu dalam hingga terasa menusuk ? Jika demikian itulah CINTA.
Sekarang jika CINTA begitu menyakitkan dan menyiksa kita, mengapa kita mencintai ? Mengapa hanya itu yang kita cari seumur hidup kita ? Kesakitan ini, kesengsaraan ini? Mengapa itu semua kita inginkan dan dambakan ? Mengapa ? Karena itulah CINTA
cerita yang konyol... dan menzolimi...
tapi demi mengenang kebersamaan kami, tim KKN Cepogo A 2001, yahhh gak papa deh ku-display di sini..
i miss u guys... so much!

From: YUSUF YANUARDI
Sent: 3/21/2002 12:12:07 AM

Tersebutlah empat orang sahabat, namanya : Nanik, Yusuf,Reno, Zul. Pas liburan mereka naik gunung Merapi (refreshing). Namun sebelum naik, diingatkan oleh juru kunci agar berhati-hati dalam turunnya nanti. Karena bila nanti menginjak kodok maka akan mendapat jodoh dengan buruk rupa.
Alhasil, mereka naik gunung merapi dengan penuh semangat dan akhirnya menikmati puncak dengan melihat alam pesona ciptaan Sang Maha Penguasa. Sungguh indah dan terasa begitu indah, dinginnya udara dan sapuan kabut dipagi hari tak mampu meredam kekhusyukan mereka tuk nikmati alam ini. Sejurus kemudian, Yusuf berkata : " waduh nanti siang aku ada janji dengan dosen nih..kita harus buru2 turun."
Dengan sangat terpaksa Reno bilang: " sialan..gue kagak bisa nulis syair nih, padahal bagus banget untuk bahan tulisan syairku."
Akhirnya merekapun turun dengan sangat tergesa-gesa lantaran solidaritas sahabat. Dan petuah sang juru kunci tak mereka hiraukan. Unless Nanik. Nanik sadar akan petuah tersebut. Dan beliau-pun dengan sungguh sangat dan sangat terhati-hati menuruni gunung agar tidak menginjak kodok.
Empat tahun telah berlalu...Keempat sahabat kita dalam cerita tersebut mengadakan reuni. Dan kesemuanya membawa pasangannya masing2. Dan terjadi keheranan pada diri Yusuf,Reno, dan Zul. Pasalnya , Nanik membawa pasangan yang cakep. diulangi cakep banget. pokok-e sip.
Dan terlihat pasangan ketiga sahabat kita itu jelek.sungguh sangat jelek.ueeekkk...(kayak nda pas lagi bete). Mereka pun membuka rahasia, teringat akan petualangan mendaki gunung merapi. Dan diketahui bahwa hanya nanik yang tidak menginjak kodok pas turun gunung merapi.
Zul bilang:'pantesan pasangan lu cakep." Nanik pun menjawab: "jelas..( dengan congkaknya)".
Penasaran P4 (agenda rutin mahasiswa baru sebelum ospek) ketiga sahabat mendatangi pasangan nanik. Yusuf :" eh..kamu kok bisa jadian ama nanik?"
Reno: " iya..kok bisa sih?"
Dengan diplomatis pasangannya Nanik itupun menjawab: " waduh, kayaknya aku kena petuah yang aku langgar."
Zul:" lho emangnya petuah apaan?"
pasangannya Nanik:" dulu pas aku lagi naik Gunung Merapi, dingetin oleh sang juru kunci agar dalam turun dari gunung harus hati2, masalahnya kalo menginjak kodok maka akan mendapat jodoh dengan buruk rupa. Dan, aku tak mengindahkan petuah tersebut."
Reno: "jadi kamu menginjak kodok tersebut?"
pasangannya nanik : (dengan berat hati ) ..iiyyaaa.."
Yusuf & Zul : "oh..pantes...."

sekian.