Thursday, July 12, 2007

A Simple Happiness

Pemandangan seperti inilah yang muncul sekitar jam 17.30 setiap hari ketika aku mengarahkan pandangan ke barat dari jendela kantor. Sesuatu yang sederhana tapi begitu menakjubkan dan membahagiakan…(halah!). Jadi, gak perlu jauh-jauh ke pantai deh buat ngeliat matahari terbenam :D Tinggal ngelongok jendela aja, bisa piknik gratis!! Hehehheee. Sayang, momen seperti itu sering terlewatkan karena lebih sering mataku tertuju ke layar komputer.

Kemaren, beruntung aku melihat senja yang keren itu (bukan SuryaSenja loh ya…) dan berhasil memaksa MHF untuk mengabadikannya (makasih ya Iq). Pas aku nulis blog ini, mataharinya udah tenggelam. Warna jingga hari ini lebih cerah daripada kemaren….

Someday…

Aku nulis ini bukannya latah ngikutin tayangan tipi yang masih mengenang sosok Taufik Savalas hingga beberapa hari setelah dia berpulang loh. Meski gak kenal secara personal dengan Taufik Savalas, sebagai salah satu korban tayangan tipi (baca: infotainment), tentu aku sering liat dia berseliweran di layar kaca. Dari situ aku tau, Taufik adalah sosok selebriti yang gak neko-neko. Kuliat kehidupan duniawi dan ukhrawinya cukup seimbang.

Berita kematiannya emang lumayan mengagetkan. Sebagai sosok yang dikenal luas di masyarakat, penghormatan terakhir untuk dia pun datang dari berbagai kalangan. Orang datang melayat silih berganti. Program-program tipi pun ditayangkan untuk mengenang Taufik. Pendeknya, banyak doa yang mengiringi kepergiannya menghadap Yang Mahakuasa. Subhanallah…

Suatu saat, kalo tiba waktuku untuk kembali kepada Sang Khalik, aku juga ingin seperti Taufik. Bukan…bukan dengan kematian kematian tragis tentunya. Nggak juga harus diberitakan di media masaa (emang aku siapa gitu???). Aku hanya ingin pergi dengan untaian doa yang mengiringi. So sweet….
Iseng-iseng Gak Berhadiah

Biar gak dapet hadiah juga gak masalah. Hasil kuis-kuisan ini cukup membuatku seneng. Ternyata kepribadianku menarik juga. Hahahah. Pembaca gak boleh protes!! Mengerjakan hal-hal yang gak penting kayak gini mayan menghibur juga :D

Your True Birth Month Is January
LoyalSocialLogicalEasily jealousLoves childrenRather reserved Highly attentiveLikes to criticize Needs close friendsAmbitious and serious Smart, neat and organizedHardworking and productiveLoves to teach and be taught Quiet unless excited or tensedSensitive and has deep thoughtsKnows how to make others happySearches for the greatest romanceResistant to illnesses but prone to coldsRomantic but has difficulties expressing loveAlways looking at people's flaws and weaknesses


Tuesday, July 10, 2007

Antara Siang dan Malamku

Bingung deh kalo da tamu menginap di tempatku. Bukan apa-apa, jadwalku yang hampir berlawanan ma orang kebanyakan membuatku sulit ngatur waktu jalan bareng. Mereka pasti berharap pagi-siang aku bisa menemani jalan-jalan. Padahal, sebenernya aku gak punya banyak waktu luang di siang hari.

Rutinitasku kira-kira begini.
Malem, aku baru bisa tidur paling cepat jam 12. Seringnya sih jam 1 ato 2 pagi. Palagi sekarang sering pulang lebih lambat dari biasanya :( Di kantor udah capek n ngantuk, sampe kosan malah gak bisa-bisa tidur.

Pagi, aku bangun pagi untuk sholat subuh. Kadang-kadang tidur lagi, ato beraktivitas sampe jam 10-an. Habis itu aku istirahat dan menyempatkan tidur paling tidak 1 jam sebelum berangkat ke kantor. Itu aku lakukan untuk menambah waktu istirahat malam yang kurasa belom cukup. Biar pas kerja dalam keadaan seger.

Kalo ada temen ato keluarga datang di hari kerja, ritme hidupku berubah untuk beberapa saat. Pagi sampe siang energiku banyak terpakai buat ke sana kemari. Bangun harus pagi, gak ada acara balik tidur, trus waktu tidur siang pun mepet banget. Kadang gak sempet malah.

Kalo tamu tersebut gak ditemenin gak enak banget. Masa dibiarin jalan sendiri? Tapi dirasa-rasain kok capek juga ya? Pastinya aku gak nyalahin kedatangan si tamu. Hanya, aku merasakan repotnya punya jadwal yang berlawanan ma orang ”normal”. Aku gak menyesali ini semua karena inilah hidupku saat ini. Cuma, boleh dong berkeluh kesah sesekali. Namanya juga manusia….

Sunday, July 08, 2007

Aku takkan pernah
Jadi sempurna
Ingin aku
Tetap seperti adanya

Jangan salahkanku
Jika diriku mengabaikanmu
Sebuah alasan
Yang sungguh sempurna
Tuk tinggalkanmu

(Jikustik, Akhiri Ini dengan Indah)

Tuesday, July 03, 2007

Bete…deh!

Demi memanfaatkan jatah tiket ke Dufan I Juli kemaren, aku berencana jauh-jauh hari ngajak sahabatku yang sedang belajar budaya di Bandung. Tapi, Juni dia dah harus pindah ke Yogya dan pas hari H tidak akan berada di Bandung. Dia dah korfirmasi hal itu lewat SMS. Oke deh, no problemo….

Pilihan kedua jatuh pada kakakku. SMS pertama gak direspons. SMS kedua direspons dengan, “Tar aku coba ajak istriku”. Aku wanti-wanti agar dia kasih kabar selanjutnya biar kalo dia gak bisa, aku ajak yang laen. Sampai hari Jumat sore gak ada kabar. Aku SMS lagi menanyakan kepastiannya. Baru deh dia bilang gak bisa ikut karena ada acara keluarga.

Abis itu, aku ngajak temen kos. Dia mengiyakan. Sampai Sabtu sore enggak ada berita dia membatalkan. Asumsiku dia tetep ikut meski perasaan aku nggak enak (curiga tiba-tiba dia ngebatalin). Malem Minggu sekitar jam 9, saat aku lagi nyicil kerjaan di kantor, secara ga sengaja aku tau temen itu membatalkan karena ada acara di kantornya. Yang aku sayangkan dan sebelin (sebel apa sayang sih????!!), dia gak kasih tau langsung ke aku. Padahal, dia tau ada acara kantornya itu sore. Apa enggak sempet SMS? Kalo dia ngabarin dulu, aku kan bisa segera cari temen lain.

Heran deh dengan kelakuan-kelakuan semacam itu. Gak mungkin di tempat mereka gak ada sinyal. Apa ngetik SMS sekalimat aja enggak sempet? Aku yakin mereka punya pulsa jauh lebih banyak daripada Rp 350. Gak bakal miskin deh dikurangi Rp 350 buat SMS aku. Bete deh!