SMS, Berita, dan Malam Takbiran
Minggu (22/10). Alhamdulillah, bisa sampai kembali di pengujung Ramadhan. Besok Idul Fitri, meski harus kulewatkan di kereta.
Malam ini, perasaanku campur aduk. Seneng, sekaligus merana. Gimana enggak.Besok Lebaran, tapi aku masih terperangkap di kantor sembari menunggu aliran berita yang agak-agak padat merayap bak arus mudik di pantura sana.
Tak ada gema takbir, soalnya sebagian besar masyarakat sini merayakan Idul Fitri Selasa nanti. Aku membayangkan temen-temen di Yogya, meski tetap kerja, mereka diiringi suara-suara yang menyerukan nama Allah. Syahdu sekaleee.
Tapi, Bandung bukan Yogya. Aku harus puas melewatkan malam takbiran ini ditemani dentingan SMS ucapan hari raya—yang membuatku semakin pengen cepet mudik—dan setumpuk berita yang mesti kubaca.
Selamat Idul Fitri
Semoga kembali suci….
Minggu (22/10). Alhamdulillah, bisa sampai kembali di pengujung Ramadhan. Besok Idul Fitri, meski harus kulewatkan di kereta.
Malam ini, perasaanku campur aduk. Seneng, sekaligus merana. Gimana enggak.Besok Lebaran, tapi aku masih terperangkap di kantor sembari menunggu aliran berita yang agak-agak padat merayap bak arus mudik di pantura sana.
Tak ada gema takbir, soalnya sebagian besar masyarakat sini merayakan Idul Fitri Selasa nanti. Aku membayangkan temen-temen di Yogya, meski tetap kerja, mereka diiringi suara-suara yang menyerukan nama Allah. Syahdu sekaleee.
Tapi, Bandung bukan Yogya. Aku harus puas melewatkan malam takbiran ini ditemani dentingan SMS ucapan hari raya—yang membuatku semakin pengen cepet mudik—dan setumpuk berita yang mesti kubaca.
Selamat Idul Fitri
Semoga kembali suci….